Mempartisi Hardisk

Cara Mempartisi Hardisk
Seperti kita tau bahwa hardisk dapat dibagi menjadi beberapa partisi / bagian, tujuannya adalah agar kita lebih mudah dalam mengelompokkan data atau untuk menginstall dua atau lebih operating system (Sistem Operasi) dalam satu PC (Personal Computer). Tahukah anda bahwa partisi hardisk dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan kita tanpa merusak atau menghapus data kita. Bagamana caranya? caranya lumayan agak menakutkan tapi mudah, simak saja terus postingan saya ini.

Merubah pastisi hardisk ada berbagai macam cara, bisa menggunakan software bawaan windows yaitu Disk Management atau program lain seperti EASEUS Partition Master, Partition Magic, dll. Disk management merupakan cara yang paling aman dalam merubah partisi harddisk tapi aksi-aksi terhadap harddisk seperti Resize, Move, Delete sangat dibatasi, tujuannya memang baik yaitu menjaga agar windows selalu stabil. Tetapi dengan program tambahan lain pembatasan aksi lebih sedikit, bahkan aksi tersebut tidak dibatasi jika anda menggunakan Bootable Disc dari program partisi yang sudah disebutkan tadi, tetapi resiko gagal booting juga besar.
Berikut adalah ilustrasi mengenai partisi hardisk:
Capture
ill
Seperti gambar diatas terdapat unlocated space yaitu ruang kosong yang belum dibuat partisi, ruang ini akan tetap kosong walaupun partisi sudah penuh. Menurut gambar diatas, dapat kita lihat bahwa ukuran Harddisk adalah 250 GB dan total dari ukuran partisi adalah 180 GB, jadi ruang harddisk yang bisa digunakan hanya 180 GB walaupun ukurannya 250 GB dan sisanya adalah Unlocated Space yang belum digunakan. Unlocated Space ini bisa menjadi tambahan ruang untuk partisi lain atau dibuat partisi baru.
Berikut adalah aksi yang bisa dilakukan pada Harddisk pada Disk Management:
Lihat penjelasan dan ilustrasi dan penjelasan berikut:
hdd2
Penjelasan:
-Label A ditandai dengan partisi primer atau partisi utama dan berhimpit dengan partisi 2 (B) jadi untuk partisi 1 hanya bisa di Shrink Volume atau dilkurangi ukurannya.
-Label B ditandai dengan system dan boot yaitu partisi letak system operasi (Windows) kita diinstall dan ada ruang kosong antara partisi 3, jadi partisi ini bisa di Shrink Volume (dikurangi) atau Extend Volume (ditambah) sampai berhimpit dengan partisi selanjutnya (Partisi 3).
-Label C dan D adalah partisi logical atau bebas dan disamping kanannya ada ruang unlocated space jadi partisi ini bisa di dikurangi, ditambah, dihapus, atau diformat.
-Label E, F, dan G merupakan unlocated space jadi volume ini bisa dibuat partisi baru atau tambahan volume di partisi samping kirinya.
Jadi unlocated spacenya bisa digunakan:
hardd3
Untuk EASEUS Partition Master aksi yang bisa dilakukan ada perbedaanya yaitu :
-Untuk label A, E, F dan G sama seperti pada penjelasan Disk Management diatas.
-Untuk label B selain yang sudah dijelaskan diatas juga bisa di Move digeser ke unlocated space yaitu kekanan.
-Untuk label C dan D juga hampir sama seperti B hanya saja ini bisa digeser kekanan dan kekiri dan juga ini typenya Logical jadi bisa dikurangi, ditambah, dihapus, atau diformat.
Jadi selain unlocated spacenya bisa digunakan juga ukurannya bisa disesuaikan:
hardd4
Cara mempartisi dengan Disk Management tidak akan saya jelaskan disini karena di setiap versi Windows berbeda dan juga tergantung pada harddisk anda. Jika tetap ingin tahu anda dapat mencarinya ditempat lain, OK. Kali ini saya hanya akan menjelaskan menggunakan EASEUS Partition Master. Berikut ini adalah cara mempartisi harddisk dengan EASEUS Partition Manager (EPM) :
1. Berdo’a kepada Allah SWT sebelum melakukan semuanya. Pastikan program EPM sudah terinstall baik yang Home Edition maupun Professional jika belum terinstall anda bisa kunjungi http://www.partition-tool.com/ dan download versi terbarunya, tapi kali ini saya menggunakan versi 5.8.1. Rencanakan juga jumlah ukuran di tiap partisi, misal Harddisk saya 10 GB masih 1 partisi dan akan dibuat dua partisi yaitu partisi 1 ukuran 4,5 GB dan sisanya untuk partisi 2.
2. EASEUS Partition Master dan saya merekomendasikan anda untuk backup file-file penting anda. Barangkali terdapat kesalahan saat proses.
3. Jika Partisi primer space kosongnya masih banyak lebih baik file-file yang ada di partisi lain dipindah ke partisi primer agar proses lebih cepat dan aman.
4. Buka proram EPM-nya. Bisa melalui Desktop atu Start Menu.
epmdesktop
5. Pada tampilan awal program akan mendeteksi semua partisi dan unloacted space di komputer kita. Pada gambar dibawah ini komputer baru memiliki 1 partisi dan sedikit unlocated space.
EPMhome
6. Karena rencana kita partisi 1 ukurannya 4,5 GB maka harus di resize. Klik kanan pada partisi 1 (C:) dan pilih resize/move atau klik langsung resize/move pada toolbar.
epmresize
7. Ubah ukurannya menjadi 4,5 GB. Karena disini satuannya MB isikan 4500 pada Partition Size dan klik OK.
epmresize2
8. Dengan ini maka ukuran unlocated space menjadi besar. Buat partisi baru dengan klik kanan pada unlocated space dan klik Create.
epmcreate
9. Isikan Ukurannya. Pada angka awal menunjukkan ukuran seluruhnya jadi tidak usah diubah. Ketikan Label Partisi, Type partisi, File System dan Drive Letter kemudian klik OK.
epmcreate2
10. Anda juga bisa menggunakan baris partisi untuk mempermudah resize dan move.
epmresize3
11. Setelah semuanya sudah rapi dan tidak mau diubah lagi, saatnya kita menerapkannya dengan cara klik Apply pada Taskbar.
apply
12. Klik OK pada dialog dibawah ini. Beri tanda centang pada Cek Box jika ingin komputer otomatis mati saat proses selesai.
conf
13. Komputer akan restart setelah anda klik Yes pada dialog dibawah ini. Baca Basmallah sebelum mengekliknya.
conf2
14. Komputer akan restart dan ketika nyala kembali maka tampilan EPM Boot Mode Seperti gambar dibawah ini dan tunggulah sampai semua proses selesai.
epmboot
15. Setelah proses selesai komputer akan restart kembali dan setelah nyala, komputer sudah memiliki dua partisi.
Demikian pembahasan yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Bila ada kesalahan saya mohon maaf.
Sampai jumpa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar